Kadis Amasrul : Posyandu adalah LKD Mitra Strategis Pemerintah di Nagari, Desa dan Kelurahan

Kadis Amasrul : Posyandu adalah LKD Mitra Strategis Pemerintah di Nagari, Desa dan Kelurahan

Info Nagari Admin DPMD(Operator - Admin) 08 Maret 2023 10:21:17 WIB


Padang, PilarbangsaNews

Pemerintah memastikan akan terus memberikan dukungan terhadap keberadaan dan kesinambungan Posyandu, dengan kebijakan dan program, sehingga Posyandu tetap eksis dan menjadi gerbang terdepan pemberdayaan masyarakat.

Penegasan itu disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Sumbar Amasrul, SH., ketika membuka Bimtek Posyandu se-Sumbar Angkatan II Tahun 2023, di Hotel Grand Zuri, Kota Padang. Kegiatan yang diikuti oleh 230 orang peserta ini berlangsung 6-8 Maret 2023.

Upaya peningkatan peran dan fungsi Posyandu adalah menjadi tanggungjawab semua pihak, termasuk kader Posyandu. Peran kader dalam penyelenggaraan Posyandu sangat besar karena kader Posyandu memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat, memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan gizi yang tujuannya adalah meningkatkan kesadaran dan pengetahuan ibu balita agar terjadi perubahan perilaku yang lebih baik. Juga sebagai penggerak masyarakat untuk datang ke Posyandu.

“Kader Posyandu merupakan ujung tombak dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Posyandu. Keberadaan kader menjadi hal sangat penting dan strategis ketika pelayanan yang diberikan ke masyarakat dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan derajat kesehatan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Kadis PMD Amasrul, SH.

Kader Posyandu memiliki posisi yang strategis dalam pencapaian angka indeks pembangunan manusia, penguatan sumber daya manusia serta dalam upaya penurunan angka pravelansi stunting yang ada di Sumatera Barat.

“Dalam rangka mewujudkan Sumatera Barat Madani yang Unggul dan Berkelanjutan, ditargetkan penurunan angka prevalensi stunting pada tahun 2024 yakni sebesar 11%. Sedangkan kondisi pada tahun 2022, angka prevalensi stunting Sumatera Barat adalah 25,2% yang mengalami kenaikan 1,9% dari tahun 2021 sebesar 23,3%,” kata Amasrul, mantan Sekda Kota Padang ini optimis.

Semua pihak perlu menelusuri dari hulu penyebab kenaikan kasus stunting ini dan perlu bekerja keras, bekerjasama dan berkomitmen dengan semua pihak untuk menurunkan prevalensi stunting dalam upaya membebaskan Sumatera Barat dari permasalahan stunting.

“Kami yakin dan percaya, target ini dapat tercapai melalui peningkatan peran Posyandu dengan kegiatan dan layanannya.
Posyandu dengan lima meja layanannya yang menjadikan prioritas dan intervensi layanan akan berkontribusi yang besar dalam upaya penanganan stunting,” kata Amasrul, SH.

Diharapkan peserta Bimtek ini dapat meningkatkan kualitas dan motivasi Kader Posyandu, Pengurus Pokjanal dan Pokja Posyandu dalam membina dan mengelola Posyandu, meningkatkan peran serta Posyandu sebagai Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan mitra potensial pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Peserta Bimtek Posyandu yang berjumlah 230 orang ini adalah Kader Posyandu dan OPD pengelola kegiatan Posyandu, yang berasal dari 10 kabupaten/kita, yaitu Tanah Datar, Agam, Dharmasraya, Kota Padang, Pariaman, Kota Solok, Padang Panjang, Sawahlunto, Kota Payakumbuh dan Kota Bukittinggi.

Tampil sebagai nara sumber dalam Bimtek Posyandu ini adalah Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumbar, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Unand, Ikatan Dokter Anak Indonesia, dan motivator. (gk)